Sabtu, 01 Oktober 2011

lintas budaya

Nama : Ummu hani
Kelas : 3PA04
Npm : 11509913


Penelitian Lintas budaya

1. Apakah Yang di maksud dengan Penelitian Lintas budaya ?
Jawab :
Peningkatan hubungan antarpribadi, antarkelompok maupun antarbangsa yang dipicu oleh kemajuan teknologi transportasi dan komunikasi sejak ratusan tahun lalu membuat kebutuhan untuk memahami kebudayaan orang atau komunitas lain yang mereka temui dengan tujuan mencegah kesalahpahaman dan konflik meningkat. Para pedagang, diplomat, tentara, maupun mahasiswa yang harus berinteraksi, bertugas, atau tinggal bersama komunitas dengan budaya yang asing karena tuntutan pekerjaan maupun studi mereka sering menemukan masalah-masalah yang timbul karena perbedaan budaya.
Untuk menjawab tantangan ini, para ilmuan menggagas kajian perbandingan terhadap sifat-sifat manusia melalui penelitian terhadap kebudayaan-kebudayaan yang ada dengan melibatkan sebanyak mungkin disiplin ilmu yang relevan. Gagasan untuk meningkatkan pemahaman atas konflik antar etnis dan masalah-masalah global yang dipicu oleh keanekaragaman budaya dunia dengan menggunakan strategi inter dan multidisipliner inilah yang menjadi cikal bakal kajian lintas budaya (KLB) yang dalam bahasa Inggris disebut cross-cultural studies (atau lebih sering disebut dengan cultural.
Hakikat Kajian Lintas Budaya
Istilah “cross-cultural studies” muncul dalam ilmu-ilmu sosial pada tahun 1930-an yang terinspirasi oleh cross-cultural survey yang dilakukan oleh George Peter Murdock, seorang antropolog dari Universitas Yale. Istilah ini pada mulanya merujuk pada kajian-kajian komparatif yang didasarkan pada kompilasi data-data kultural. Namun istilah itu perlahan-lahan memperoleh perluasan makna menjadi hubungan interaktif antar individu dari dua atau lebih kebudayaan yang berbeda (Wikipedia, 2008c). Dalam konteks pengertian pertama, Penelitian lintas budaya merupakan kajian dalam berbagai bidang ilmu yang dilakukan dengan cara membandingkan berbagai unsur beberapa kebudayaan.studies saja).
2. Apa hubungannya lintas budaya dengan ilmu lain ( contoh antropologi, sosial, dll. Berikan contoh nya! )

Jawab :
Penelitian lintas budaya merupakan kajian dalam berbagai bidang ilmu yang dilakukan dengan cara membandingkan berbagai unsur beberapa kebudayaan. Kajian perbandingan di bidang politik, ekonomi, komunikasi, sosiologi, teori media, antropologi budaya, filsafat, sastra, linguistik dan musik (ethnomusicology) merupakan beberapa bentuk kajian dalam konteks ini.
Contoh : interaksi manusia sehari-hari sebagai bagian dari budaya yang perlu dicermati karena, sebagaimana halnya dengan pemahaman antropologis yang memandang budaya sebagai keseluruhan cara hidup (way of life).

3. Seperti apakah Etnosentri dalam psikology ?

Jawab :
Sebagai konsekuensi dari identitas etnis muncullah etnosentrisme. Menurut Matsumoto (1996) etnosentrisme adalah kecenderungan untuk melihat dunia hanya melalui sudut pandang budaya sendiri. Berdasarkan definisi ini etnosentrisme tidak selalu negatif sebagimana umumnya dipahami. Etnosentrisme dalam hal tertentu juga merupakan sesuatu yang positif. Tidak seperti anggapan umum yang mengatakan bahwa etnosentrisme merupakan sesuatu yang semata-mata buruk, etnosentrisme juga merupakan sesuatu yang fungsional karena mendorong kelompok dalam perjuangan mencari kekuasaan dan kekayaan. Pada saat konflik, etnosentrisme benar-benar bermanfaat. Dengan adanya etnosentrisme, kelompok yang terlibat konflik dengan kelompok lain akan saling dukung satu sama lain. Salah satu contoh dari fenomena ini adalah ketika terjadi pengusiran terhadap etnis Madura di Kalimantan, banyak etnis Madura di lain tempat mengecam pengusiran itu dan membantu para pengungsi.

4. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya melalui enkulturasi dan sosialisasi ?

Jawab :
Kesamaan antara enkulturasi dan sosialisasi dalam hal transmisi budaya yaitu dimana enkulturasi dan sosialisasi sama-sama memperkenalkan budaya baru pada masyarakat. Perbedaanya yaitu bila enkulturasi adalah proses pengenalan norma yang berlaku dalam masyarakat tanpa mencampuradukannya dalam budaya asing. Sedangkan sosialisasi adalah proses bagaimana seorang individu memperkenalkan norma – norma yang ada di masyarakat agar bisa di terima oleh masyarakat atau proses seumur hidup masayarakat untuk mempelajari kebiasaan hidup meliputi nilai-nilai, cara hidup dan proses sosial.
a. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya melalui masa remaja
Pada dasarnya remaja memiliki semangat yang tinggi dalam aktivitas yang digemari. Mereka memiliki energi yang besar, yang dicurahkannya pada bidang tertentu, ide-ide kreatif terus bermunculan dari pikiran mereka. Selain itu, remaja juga memiliki rasa ingin tahu terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya. Untuk menuntaskan rasa ingin tahunya, mereka cenderung menggunakan metode coba-coba. Sebagai contoh, ketika berkembang sistem belajar yang menyenangkan atau disebut Quantum Learning, remaja cenderung mencoba hal tersebut. Namun hal ini tidak terbatas hanya pada budaya yang bersifat positif, tapi juga pada budaya negatif. Misalnya, ketika berkembang budaya “clubbing” di kota-kota besar, sebagian besar remaja marasa tertarik untuk mencoba, sehingga ketika sudah merasakan kelebihannya, perbuatan itu terus dilakukan.
b. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya melalui perkembangan moral
Perkembangan sosial merupakan proses perkembangan kepribadian siswa selaku seorang anggota masyarakat dalam berhubungan dengan orang lain. Perkembangan ini berlangsung sejak masa bayi hingga akhir hayat. Perkembangan merupakan suatu proses pembentukan social self (pribadi dalam masyarakat), yakni pembentukan pribadi dalam keluarga, bangsa dan budaya. Perkembangan sosial hampir dapat dipastikan merupakan perkembangan moral, sebab perilaku moral pada umumnya merupakan unsur fundamental dalam bertingkah laku sosial.
Contohnya : Seorang siswa hanya akan berperilaku sosial tertentu secara memadahi apabila menguasai pemikiran norma perilaku moral yang diperlukan untuk menguasai pemikiran norma perilaku moral yang diperlukan.
c. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya melalui konteks sosial dan masyarakat
Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat. Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri. Istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism. Herskovits memandang kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain, yang kemudian disebut sebagai superorganic.
Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial,norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain, tambahan lagi segala pernyataan intelektual dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.
Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang di dalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
Menurut Selo Soemardjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak.
Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.
d. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal konformitas
Konformitas berarti penyesuaian diri dengan masyarakat dengan cara mengindahkan norma dan nilai masyarakat. konformitas berarti keselarasan,kesesuaian perilaku individu-individu anggota masyarakat dengan harapan-harapan masyarakatnya, sejalan dengan kecenderungan manusia dalam kehidupan berkelompok membentuk norma sosial.
Contoh : Pola memberi sumbangan, pelanggaran lalu lintas, dll.
Dari uraian mengenai berbagai pengertian “konformitas” di atas, dapat disimpulkan bahwa konformitas adalah suatu bentuk sikap penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat/kelompok karena dia terdorong untuk mengikuti kaidah-kaidah dan nilai-nilai yang sudah ada.
e. Kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal transmisi budaya dalam hal nilai-nilai
Biasanya kita bisa lihat persaman dan perbedaannya dari cara orang-orang diindonesia ,saat melakukan upacara perayaan keagamaan, seperti perayaan hari raya. Dari banyaknya pulau-pulau diindonesia, saat meraka mau menyambut hari raya seperti idul fitri mereka melakukan takbiran keliling.
f. kesamaan dan perbedaan antar budaya dalam hal tranmisi budaya dalam hal individualisme dan kolektifisme
Menurut Hofstede (1980), level individualisme atau kolektifisme menandai sebuah kebudayaan yang mencerminkan hubungan antara individu dan kolektif, yang mana berlaku di dalam masyarakat tersebut. Individualisme yang tinggi menyiratkan sebuah pilihan untuk membuat kerangka sosial secara bebas, yang mana orang diharapkan untuk menjaga diri mereka sendiri dan keluarga mereka saja. Kolektifisme mengindikasikan sebuah pilihan untuk membuat sebuah kerangka sosial, yang mana individu merupakan kesatuan di dalam sebuah keluarga besar secara emosional atau di dalam kelompok lain yang akan melindungi mereka di dalam pertukaran kesetiaan yang tidak dipertanyakan.Di dalam kebudayaan individu orentasi – diri ini, atau kesadaran “Saya”, mengakibatkan sebuah emosi kemandirian dari individu dari dari organisasi dan institusi. Kebudayaan kolektif disifatkan dengan sebuah kesadaran “kami” yang diterjemahkan ke dalam ketergantungan emosional individu dalam masyarakat; sebuah perasaan memiliki; keinginan bawahan dari seorang individu dan sebuah kehidupan pribadi; serta sebuah kepercayaan khusus secara krusial menilai standar tersebut yang membedakan anggota di dalam dan di luar kelompok. Kita menyarankan bahwa mobilitas sosial, pencarian terhadap ketertarikan itu sendiri, ketergantungan psikologis individu, penekanan pada suatu inisiatip, prestasi dan sifat adil dari kebudayaan individu akan menyebabkan individu melaksanakan kerjanya, dimana hal ini akan memperoleh penghasilan tinggi yang telah tersedia. Sebaliknya, perbedaan di dalam ataupun di luar kelompok begitu kuat dipelihara di dalam budaya koletif yang akan menjadikan ketidakmampuan sebagian besar orangnya, khususnya untuk orang yang secara tradisional kurang mengakses tingkat kekuatannya.
g. kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal kognisi sosial
Menurut teori kognitif, untuk memahami perilaku manusia, periksalah kognisinya, karena kognisi menentukan perilaku. Kognisi adalah segala hal yang ada di 'kepala' manusia, yang berupa pikiran, keyakinan, harapan, dan cita-cita. Kognisi sosial adalah suatu cara untuk menginterpretasikan, menganalisis, mengingat, dan menggunakan informasi-informasi dalam lingkungan sosial untuk sampai pada suatu kesimpulan atau atribusi. Contohnya : anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata.
h. kesamaan dan perbedaan antar budaya dlm hal tranmisi budaya dalam hal perilaku gender
Peran gender merujuk ke set dari perilaku sosial dan norma-norma yang dianggap layak secara sosial untuk individu dari jenis kelamin tertentu dalam konteks budaya tertentu, yang berbeda secara luas antara budaya dan waktu. Tampilan pada diferensiasi berbasis gender di tempat kerja dan dalam hubungan interpersonal sering mengalami perubahan besar sebagai akibat dari feminis pengaruh dan / atau ekonomi, tetapi masih ada perbedaan yang cukup besar dalam peran gender dalam hampir semua masyarakat. Hal ini juga benar bahwa pada saat kebutuhan, seperti selama perang atau darurat lainnya, wanita diizinkan untuk melakukan fungsi yang pada "normal" kali akan dianggap sebagai peran laki-laki, atau sebaliknya.






DAFTAR PUSTAKA



https://parlindunganpardede.wordpress.com/class-assignment/research/articles/90-2/
http://psikologi-online.com/etnosentrisme
http://emanemancakk.student.umm.ac.id/2010/01/22/perkembangan-kebudayaan-dan-pergaulan-remaja-2/ 27/09/2011
http://sylvie.edublogs.org/2006/09/19/teori-perkembangan-moral/
http://orthevie.wordpress.com/2010/05/29/teori-perkembangan-moral-menurut-kohlberg/
http://ps http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya
ychemate.blogspot.com/2007/12/konformitas-sosial.html
http://laily-myblog.blogspot.com/2008/04/dimensi-kultural-di-dalam-kehidupan.html
http://translate.google.co.id/translate?hl=id&sl=en&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Gender_role&ei=z_WHTu2hFMnYrQfl5vXIDA&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CCIQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dgender%2Brules%26hl%3Did%26client%3Dfirefox-a%26rls%3Dorg.mozilla:en-US:official%26biw%3D1366%26bih%3D578%26prmd%3Dimvns

Jumat, 25 Maret 2011

Kesehatan Mental menurut Fromm

Nama: Ummu hani
Kelas : 2PA04
Npm : 11509913
Mata Kuliah : kesehatan mental menurut fromm

Kelompok C

1.Pengertian dasar teori Fromm
Erich Fromm lahir di Frankfurt, Jerman pada tanggal 23 Maret 1990. Ia belajar psikologi di University Heidelberg, Frankfurt, dan Munich. Setelah memperoleh gelar Ph.D dari Heidelberg tahun 1922,Ia pernah mengajar pada sejumlah universitas dan institut di negara ini dan di Meksiko. Terakhir, Fromm tinggal di Swiss dan meninggal di Muralto, Swiss pada tanggal 18 Maret 1980.
Beberapa pengalaman mempengaruhi pandangan Fromm, antara lain pada umur 12 tahun ia menyaksikan seorang wanita cantik dan berbakat, sahabat keluarganya, bunuh diri.Ia juga mengalami sebagai anak dari orangtua yang neurotis. Ia hidup dalam satu rumah tangga yang penuh ketegangan. Ayahnya seringkali murung, cemas, dan muram.
Ibunya mudah menderita depresi hebat.Tampak bahwa Fromm tidak dikelilingi pribadi-pribadi yang sehat. Karena itu, masa kanak-kanaknya merupakan suatu laboratorium yang hidup bagi observasi terhadap tingkah laku neurotis.Fromm sangat dipengaruhi oleh tulisan Karl Marx, terutama oleh karyanya yang pertama, The Economic and Philosophical Manuscripts yang ditulis pada tahun 1944.
Teori Erich fromm adalah teori yang menggunakan pendekatan sosial psikologis dimana pemusatan perhatianya pada penguraian cara-cara dimana struktur dan dinamika-dinamika masyarakat tertentu membentuk para anggotanya sehingga karakter para anggota tersebut sesuai dengan nilai yang ada pada masyarakat, Karena pada dasarnya manusia terpisah dari alam dan dari sesamanya maka cara mempersatukan adalah melalui belajar bagaimana mencitai atau bagaimana menemukan keamanan dengan menyelaraskan keinginannya dengan masyarakat yang otoriter .
Karna manusia adalah mahluk yang memiliki kesadran pikiran akal sehat daya akal, kesanggupan untuk mencintai , perhatian tanggung jawab integritas bisa di lukai mengalami kesedihan sehingga apbila dalam kaitanya manusia kurang dalam menanggapi hal yang di sebutkan tersebut maka manusia tersebut bisa di katakan tidak sehat secara mental menurut Eric fromm.

2.Kepribadian yang Sehat Menurut Fromm
Kepribadian sehat menurut Eric from adalah penyesuaian diri seseorang dalam masyarakat merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuahn batin dan tuntutan dari luar dan seseorang menerapkan kerakter sosial untuk memenuhi harapan masyarakat kepribadian sehat juga adanya keinginan untuk mencintai dan di cintai dalam bukunya Art Of Love erik Fromm mengutarakan :
Dalam Civilization and Its Discontents (1930), seperti dikutip oleh Eric Fromm dalam Masyarakat yang Sehat (Terjemahan Thomas Bambang Murtianto, 1995) ia menulis:
kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia.kepribadian yang sehat adalah orientasi produktif. Konsep itu menggambarkan penggunaan yang sangat penuh atau realisasi dari potensi manusia.
Dengan menggunakan kata “orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, renspons-respons intelektual, emosional, dan sensoris terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa- peristiwa didunia dan terhadap diri.Orang-orang sehat menciptakan diri mereka dengan melahirkan semua potensi mereka, dengan menjadi semua menurut kesanggupan mereka, dengan memenuhi semua kapasitas mereka.

3.Ciri-ciri kepribadian yang sehat
Fromm percaya bahwa semua penemuan dan wawasan yang hebat melibatkan pikiran objektif, dimana pemikir-pemikir didorong oleh ketelitian, dan perhatian untuk menilai secara objektif seluruh masalah.Fromm membedakan dua tipe suara hati otoriter dan suara hati humanistis. Suara hati otoriter adalah penguasa dari luar yang diinternalisasikan, yang memimpin tingkah laku orang itu.Suara hati humanistis ialah suara dari diri dan bukan dari suatu perantara dari luar. Pedoman kepribadian sehat untuk tingkah laku bersifat internal dan individual. Orang bertingkah laku sesuai dengan apa yang cocok untuk berfungsi sepenuhnya dan menyingkap seluruh kepribadian, tingkah laku-tingkah laku yang menghasilkan rasa persetujuan dan kebahagiaan dari dalam. Jadi, kepribadian yang sehat dan produktif memimpin dan mengatur diri sendiri.

4.Perkembangan kepribadian (SELF)
Erich Fromm berkarya dalam bidang psikoanalisi dengan latar belakang studinya dalam bidang sosiologi dan bukan dokter. Ia mengemukakan bahwa manusia dipengerahui oleh lingkungannya dari saat lahir dan oleh karenanya psikologi bisa sangat bermanfaat hanya dalam frame of reference antropologi dan filsafat.
Insting : Fromm sependapat dengan Freud dalam menekankan motivasi,tetapi tidak sependapat tentang motivasi itu pertama-tama bersifat instingtif. Ia berpendapat bahwa selain manusia terdorong untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan organik, manusia juga terdorong untuk menjadi masyhur dan berkuasa untuk cinta dan untuk merealisasikan cita-cita religius dan humanistic.
Perkembangan psikoseksual : Fromm melihat berbagai tahap perkembangan kepribadian tidak sebagai tahap-tahap perkembangan fisiologi yang berturut-turut, melainkan sebagai hasil-hasil dari proses sosialisasi. Kepribadian orang itu berkembang menurut kesempatan-kesempatan yang diberikan kepadanya oleh masyarakat tertentu. Penyesuain diri seseorang dalam masyarakat biasanya merupakan kompromi antara kebutuhan-kebutuhan dari dalam ( batin) dan tuntutan-tuntutan dari luar. Ia mengembangkan karekter sosial dengan berpegang pada syarat-syarat masyarakat.
Tipe Karakter Sosial : Fromm menyebutkan kepribadian yang sehat “Orientasi Produktif”. Dengan menggunakan kata “Orientasi”, Fromm menunjukkan bahwa kata itu merupakan suatu sikap umum atau segi pandangan yang meliputi semua segi kehidupan, respon-respon intelektual, emosional, dan sensorik terhadap orang-orang, benda-benda, dan peristiwa-peristiwa di dunia dan juga terhadap diri.

5.Peranan Positive Regard dalam Pembentukan Kepribadian Individu
Pribadi yang berfungsi sepeuhnya adalah pribadi yang mengalami pengharagaan positif tak bersyarat. Karena ini penting, dihargai, diterima, disayangi, dicintai sebagai seseorang yang berarti tentu akan menerima dengan penuh kepercayaan.

6.Ciri-Ciri Orang yang Berfungsi Sepenuhnya
oKeterbukaan pada Pengalaman:
Keterbukaan pada pengalaman adalah lawan dari sikap defensive. Setiap pendirian dan perasaan yang berasal dari dalam dan luar disampaikan ke system syaraf organisme tanpa distorsi atau larangan. Kepribadian adalah fleksibel, tidak hanya menerima pengalaman-pengalaman yang diberikan oleh kehidupan, tetapi juga menggunakannya dalam membuka kesempatan-kesempatan persepsi dan ungkapan baru. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih “emosional”, yakni mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negative (baik kegembiraan atau kesusahan).
oKehidupan Eksistensial:
Orang yang berfungsi sepenuhnya tidak memiliki diri berprasangka atau tidak harus mengontrol emosi atau memanipulasi pengalaman-pengalaman, sehingga bebas berpartisipasi di dalamnya. Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat menyesuaikan diri karena struktur diri terus terbuka kepada pengalaman baru dan kepribadian tersebut tidak kaku atau tidak dapat diramalkan.

oKepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri:
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut impuls-impuls yang timbul seketika dan intuitif. Dalam tingkah laku banyak spontanitas dan kebebasan, tetapi tidak sama dengan bertindak terburu-buru atau sama sekali tidak memperhatikan konsekuensi-konsekuensinya, maka orang yang sehat percaya akan keputusan mereka seperti mereka percaya akan diri mereka sendiri.

oPerasaan Bebas:
Orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya, tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan atau peristiwa-peristiwa masa lampau.

oKreativitas:
Semua orang yang berfungsi sepenuhnya sangat kreatif. Menurut Rogers, orang-orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki kreativitas dan spontanitas untuk menaggulangi perubahan-perubahan traumatis sekalipun, seperti dalam pertempuran atau bencana-bencana alamiah.

Kesehatan Mental menurut Maslow



Nama: Ummu hani
Kelas: 2PA4
Npm: 11509913
Mata Kuliah: Kesehatan Mental ( Soft skill )
Kelompok B

1.     Hirarki kebutuhan manusia menurut Abraham Maslow :  
o   Kebutuhan Fisiologis: Contohnya adalah : Sandang / pakaian, pangan / makanan, papan / rumah, dan kebutuhan biologis seperti buang air besar, buang air kecil, bernafas, dan lain sebagainya.
o    Kebutuhan Keamanan dan Keselamatan: Contoh seperti : Bebas dari penjajahan, bebas dari ancaman, bebas dari rasa sakit, bebas dari teror, dan lain sebagainya.
o    Kebutuhan Sosial: Misalnya adalah : memiliki teman, memiliki keluarga, kebutuhan cinta dari lawan jenis, dan lain-lain.
o    Kebutuhan Penghargaan: Contoh : pujian, piagam, tanda jasa, hadiah, dan banyak lagi lainnya.
o    Kebutuhan Aktualisasi Diri: Adalah kebutuhan dan keinginan untuk bertindak sesuka hati sesuai dengan bakat dan minatnya. 
2.     Kepribadian  yang  sehat  menurut  maslow : 
o   Menerima realitas secara tepat: Orang-orang yang sangat sehat mengamati objek-objek dan orang-orang di dunia sekitarnya secara objektif, teliti terhadap arang lain, mampu menemukan denagn cepat penipuan dan ketidakjujuran. Mereka bersandar semata-mata pada keputusan dan persepsi mereka sendiri serta tidak terdapat pandangan-pandangan yang berat sebelah atau prasangka-prasangka. 
o   Menerima diri dan orang lain apa adanya: Orang-orang yang mengaktualisasikan diri menerima diri mereka. Kelemahan-kelemahan dan kekuatan-kekuatan mereka tanpa keluhan atas kesusahan. Sesungguhnya,mereka tidak terlampau banyak memikirkannya. Meskipun individu-individu yang sangat sehat ini memiliki kelemahan–kelemahan atau cacat-cacat, tetapi mereka tidak merasa malu atau merasa bersalah terhadap hal-hal tersebut. 
o   Bertidak secara spontan dan alamiah, tidak dibuat-buat: Pengaktualisasian diri bertingkah laku secara terbuka dan langsung tanpa berpura-pura. Kita dapat mengatakan bahwa orang-orang ini bertingkah laku secara kodrati yakni sesuai dengan kodrat mereka. Dalam situasi dimana ungkapan perasaan yang wajar dan jujur dapat menyakitkan orang lain, atau dimana hal tersebut tidak penting, maka untuk sementara mereka mengekang persaaan-perasaan itu. Jadi, mereka tidak sengaja menjadi tidak konvensional atau memberontak, mereka tidak mau mencari kesenangan dalam mencemoohkan dengan sengaja aturan-aturan dan adapt-adat social. 
o   Memusatkan pada masalah-masalah bukan pada perseorangan: Orang yang mengaktualisasikan diri mencintai pekerjaan mereka dan berpendapat bahwq pekerjaan itu tentu saja cocok untuk mereka. Pekerjaan mereka adalah sesuatu yang ingin mereka lakukan; tentu, sesuatu yang harus mereka lakuakn tidak semata-mata suatu pekerjaan untuk mendapat penghasilan. 
o   Memiliki kekuasaan dan tidak bergantung pada orang lain: Orang-orang yang mengaktualisasikan diri memiliki suatu kebutuhan yang kuat untuk pemisahan dan kesunyian. Mereka tidak tergantung pada orang-orang lain untuyk kepuasan mereka dan dengan demikian mungkin mereka menjauhkan diri dan tidak ramah. Tingkah laku dan perasaan meeka sangatt egosentris dan terarah kepada dir mereka sendiri. 
o   Memiliki ruang untuk diri pribadi: Pengaktualisasian diri untuk berfungsi secara otonom terhadap lingkungan social dan fisik. Kepribadian-kepribadian yang sehat dapat berdiri sendiri dan tingkat otonomi mereka yang tinggi menaklukan mereka, agak tidak mempan terhadap krisis atau kerugian. 
o   Menghargai dan terbuka akan pengalaman-pengalaman dan kehidupan baru: Menghargai pengalaman-pemgalaman tertentu bagaimanapun seringnya pengalaman itu terulang, dengan suatu perasaan kenikmatan yang segar, perasaan terpesona dan kagum. Suatu pandangan yang bagus atau menyegarkan terhadap dorongan setiap hari untuk bekerja. Sebagai akibatnya, mereka merasa kurang pasti, tetapi senantiasa berterima kasih terhadap apa yang mereka miliki dan dapat mereka alami. 
o        Memiliki pengalaman-pengalaman yang memuncak: Dimana orang-orang yang mengaktualisasikan diri mengalami ekstase, kebahagiaan, perasaan terpesona yang hebat dan meluap-luap, sama seperti pengalaman-pengalaman keagamaan yang mendalam. Maslow menunjukan bahwa tidak semua pengalaman puncak itu sangat kuat; dapat juga ada pengalaman- pengalaman yang ringan 
oMemiliki identitas sosial dan minat sosial yang kuat: Pengaktualisasian diri memiliki perasaan empati dan afeksi yang sangat kuat dan dalam terhadap semua manusia, juga suatu keinginan untuk membantu kemanusiaan.. Mereka adalah anggota dari satu keluarga (manusia) dan memiliki suatu perasaan persaudaraan dengan setiap anggota lain dalam keluarga. 
o Memiliki relasi yang akrab dengan beberapa teman: Mampu mengadakan hubungan yang lebih kuat dengan orang- orang lain daripada orang- orang yang memiliki kesehatan jiwa yang biasa.mereka memiliki cinta yang lebih besar dan persahabatan yang lebih dalam, dan identifikasi yang lebih sempurna dengan individu-individu lain. 
o   Mengarah pada nilai-nilai demokratis
Orang yang sehat membiarkan dan menerima semua orang tanpa memperhatkan kelas social, tingkat pendidikan, golongan politik atau agama, ras, atau warna kulit.mereka sangat siap mendengarkan atau belajar dari dari siapa saja yang dapat mengajarkan sesuatu kepada mereka. 
o   Memiliki nilai-nilai moral yang tangguh
Dapat membedakan dengan jelas antara sarana dan tujuan. Bagi mereka, tujuan atau cita- cita jauh lebih penting daripada sarana untuk mencapainya.mereka juga sanggup membedakan antara baik dan buruk, benar dan salah. Orang yang kurang sehat kerapkali bingung atau tidak konsisten dalam hal- hal etis, terombang- ambing, atu berganti-ganti antara benar dan salah menurut keuntungannya. 
o   Memiliki rasa humor yang tinggi
Orang-orang yang kurang sehat menertawakan 3 macam humor, humor permusuhan yang menyebabkan seseorang merasa sakit, humor superioritas yang mengambil keuntungan dari rasa rendah diri dari orang lain atau kelompok dan humor pemberontakan terhadap penguasa yang berhubungan dengan suatu situasi Oedipus atau percakapan cabul. Humor pengaktualisasi-pengaktualisasi diri bersifat filosofis, humor yang menertawakan manusia, pada umumnya, tetapi bukan kepada seseorang yang khusus. Humor ini kerap kali bersifat intruktif, yang dipakai langsung kepada hal yang dituju dan juga menyimpulkan tertawa. 
o   Menemukan hal-hal baru, ide-ide segar, dan kreatif
Kreatifitas merupakan suatu sifat yang diharapkan seseorang dari pengaktualisasi- pengaktualisaasi diri mereka adalah asli, inventif, dan inovatif, meskipun tidak selalu dalam pengertian menghasilkan suatu karya seni. Maka kreatifitas lebih merupakan suatu sikap, suatu ungkapan kesehatan psikologis dan lebih mengenai cara bagaimana kita mengamati dan beraksi terhadap dunia dan bukan mengenai hasil-hasil yang sudah selesai dari suatu karya seni. 
o   Memiliki integritas diri yang total
Pengaktualisasi – pengaktualisasi diri dapat berdiri sendiri atau pun otonom, mampu melawan dengan baik pengaruh- pengaruh social, untuk berpikir atau bertindak menurut cara- cara tertentu. Akan tetapi mereka tidak terus terang menenrang kebudayaan. Daftar kualitas-kualitas pribadi yang hebat ini mungkin tampaknya seperti suatu pernyataan yang berlebihan atau karikatur dari kepribadian yang sangat sehat.
3.     Perbedaan Meta needs dengan Deficiency needs 
o   Kebutuhan meta disebut being need karena kebutuhan memberikan sumbangan yang lebih besar untuk tumbuh dan berkembang, dalam bentuk kesehatan yang lebih baik, usia panjang, dan memperluas efisiensi biologis. 
o   Kebutuhan dasar disebut deficiency need karena kegagalan untuk memuaskan kebutuhan dasar mengakibatkan individu merasakan kekurangan sesuatu.
4.     Ciri aktualisasi diri
o   Mereka mampu melihat realitas secara lebih baik dan efisien.
o   Mampu menerima diri sendiri dan orang lain.
o   Spontanitas, kesederhanaan, kewajaran.
o   Berfokus pada masalah.
o   Kebutuhan akan privasi dan independensi.
o   Berfungsi secara otonom.
o   Apresiasi yang senantiasa segar.
o   Memiliki pengalaman mistik/ spiritual yang mendalam
o   Perasaan empati dan afeksi yang kuat terhadapsesama manusia.
o   Perasaan empati dan afeksi yangkuat terhadap sesama manusia.
o   Hubungan antar pribadi.
o   Struktur watak demokratis.
o   Membedakan antara sarana dan tujuan, antara baik dan buruk.
o   Kreativitas.
o   Resistensi terhadap inkulturasi.

Jumat, 25 Februari 2011

kesehatan mental menurut allport


Teori Allport : Psikologi Individu

Pendahuluan

A. Pengantar

1. Orientasi Umum

Sejak tahun tiga puluhan pemikiran-pemikiran yang terutama di dalam psikologi ialah mengenai kuantifikasi atau pencarian dasar-dasar tak sadar yang mendorong tingkah laku manusia. Dalam situasi ilmiah yang demikian itu Gordon W. Allport mengambil jalannya sendiri yang berbeda atau menyimpang dari pandangan umum itu; dia mengadakan penyelidikan secara kualitatif dan mengutamakan dorongn-dorongsn sadar.
Pemikirannya yang teliti dan sistematis dapat mempersatukan gagasan-gagasan yang berasal dari berbagai pemikiran yang terkenal dalam lapangan psikologi seperti ahli-ahli psikologi Gestalt, W. Stern, W. James McDougall dari psikologi Gestalt dan Stern, diambilnya pendirian yang menolak cara analitis dan perhatian yang mendalam dalam kekhususan individu serta kebulatan tingkah laku.


2. Riwayat Allport
Gordon W. Allport Dilahirkan di Indiana pada tahun 1897 tetapi di besarkan serta mendapatkan pendidikan yang mula-mula di Clevelan. Dia menyelesaikan “ undergraduate ” nya di Harvard University. Tahun 1919 menyelesaikan pelajarannya dengan keahlian pokok ilmu ekonami dan filsafat. Allport memegang peranan utama dalam pembantukan Departement of social Relations in Harvard University.
Bertentangan dengan penulis-penulis teknis lainnya yang tujuan utama menyusun pernyataan-pernyataan yang tidak dapat dibantah dan tahan kritik. Allport lebih mementingkan menyatakan soal-soal dalam bentuk yang melayang-layang dan provokatif. Hal yang demikian ini menyebabkan dia banyak mendapat kritik.
Selama kariernya itu Allport banyak menerima kehormatan, antara lain dipilih sebagai president dari “ The American Psychological Association “ dan presiden dari “ The Society For Psychological Study of Social Issue “. Kecuali itu dua belas tahun lamanya dia sebagai editor “ Journal of Abnormal and Social Psychology “, suatu majalah yang sangat besar pengaruhnya.

3. Gambaran Mengenai Pendirian Allport
1. Tulisan-tulisannya selalu menunjukkan usaha untuk mementingkan sifat kompleks dank has dari pada tingkah laku manusia.
2. Bagi Alport tidak ada kontinuitas antara normal dan tidak normal dan tidak normal, antara anak dan dewasa, antara manusia dan hewan.
3. Penggunaan metode dan penemuan-penemuan psikologis di dalam tindakan, dimana usaha dilakukan untuk memperbaiki keadaan social yang tidak diinginkan merupakan hal yang sangat dipentingkan oleh Allport
4. Allport menyatakan, bahwa karyanya terutama ditujukan pada masalah-masalah empiris dan tidak untuk mendapatkan suatu kesatuan metodologi dan teori.


B. Pokok- pokok teori Allport
1. Struktur dan dinamika kepribadian
a. Kepribadian Watak dan Tempramen
Bagi Allport definisi bukanlah sesuatu yang boleh dipandang enteng. Sebelum sampai kepada definisinya sendiri dia mengemukakan dan membahas lima puluh definisi
Definisi-definesi tersebut tersebut digolong-golongkan menjadi:
(a) Yang menunjuk etymology atau sejarah pengertian itu ; persona : 9;
(b) Yang mempunyai arti teologis: 11;
(c) Yang mempunyai arti filosofis : 16 ;
(d) Yang mempunyai arti yuridis : 4 ;
(e) Yang mempunyai arti sosiologis : 7 ;
(f) Yang menghubungkan dengan segi lahiriah ( biososial )
(g) Yang mempunyai arti psikologi
Menurut Allport, kepribadian adalah organisasi dinamis dalam individu sebagai system psikofisi yang menentukan caranya yang khas dalam menesuaikan diri terhadap lingkungan
2. Watak ( karakter )
Walaupun istilah kepribadian dan watak sering dipergunakan secara bertukar-tukar, namun Allport menunjukan, bahwa character is personality evaluated in personality is character devaluated”


Kekurangan dan kelebihan teori Allport
pada persamaan formal sehingga tidak memadai untuk banyak penelitian, gagal menunjukkan konsep pokok yaitu fungsi otonomi, mengasumsikan adanya diskontinuitas antara hewan-manusia, masa kanak-kanak dan dewasa, normal dan abnormal, menekankan keunikan kepribadian, memberikan perhatian yang terlalu sedikit pada pengaruh sosial, dan faktor situasioanal, serta menggambarkan manusia pada gambaran terlalu positif.

Nama
Sya Rahmawati
Tri Prihatini R 12509973
Ummu Hani 11509913
Ummulia Wulan N 15509800
Uyainah 15509559
Viki Endrio
Yandi Yansyah 14509602
Yoga Penta Gracia

Jumat, 18 Februari 2011

Contoh Kasus Sehat dan Sakit Dari Salah Satu Dimensi Konsep Sehat

BEBERAPA DEFINISI SEHAT SAKIT
1.DEFINISI SEHAT SAKIT MENURUT DASAR KEPERAWATAN
- Definisi Sehat (WHO) 1947
Sehat : Suatu keadaan yang sempurna baik fisik, mental dan sosial tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemhan.
Mengandung 3 karakteristik :
1.Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.
2.Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal dan ektersnal.
3.Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.
Sehat bukan merupakan suatu kondisitetapai merupakan penyesesuaian, bukan merupakan suatu keadaan tapi merupakan ptoses.
Proses disini adalah adaptasi individu yang tidak hanya terhadap fisik mereka tetapai terhadap lingkungan sosialnya.
2.DEFINISI SEHAT SAKIT DALAM KEPERAWATAN
- DEFINISI SEHAT PENDER (1982)
Sehat : Perwujudan individu yang diperoleh melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang sesuai dengan tujuan, perawatan diri yang kompeten sedangkan penyesesuaian diperlukan untuk mempertahankanstabilitas dan integritas struktural.
- DEFINISI SEHAT PAUNE (1983)
Sehat : Fungsi efektif dari sumber-sumber perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakanuntuk perawatan diri ( self care Aktions) secara adekual.
Self care Resoureces : encangkup pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Self care Aktions : Perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk memperoleh, mempertahan kan dan menigkatkanfungsi psicososial da piritual.
3. DEFINISI SEHAT MENURUT PERSEORANGAN
Pengertian sehat menurut perseorangan dan gambaran seseorang tentang sehat sangat bervariasi.
Faktor yang mempengaruhi diri seseorang tentang sakit :
1.Status Pekembangan.
Kemampuan mengerti tentang keadaan sehat dan kemampuan merespon terhadap perubahandalam kesehatan dikatakan dengan usia.
Contoh : Bayi dapat merasakan sakit, tetapi tidak dapat mengungkapkan dan mengatasi.
Pengetahuan perawat tentang status perkembangan individu memudahkan untuk melaksanakan pengkajian terhadap individu dan membantu mengatisipasi perilaku-perilku selanjutnya.
2.Pengaruh sosial dan kultural
Masing-masing kultur punya pandangan tentang sehat dan diturunhan dari orang tua keanak-anak.
Contoh : - Cina : sehat adalah keseimbangan antara Yin dan yang.
- Sosok (ekonomi rendah) flu suatu yang biasa, merasa sehat.
3. Pengalaman masa lalu.
Seseoran dapat mempertimbangkan adanya rasa nyeri / sakit disfungsi (tidak berfungsi) membantu menentukan definisi seorang tentang sehat.
4. Harapan sesorang tentang dirinya.
Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisik maupun psikososialnya jika mereka sehat.
Faktor lain yang berhubungan dengan diri sendiri.
1.Bagaimana individu menerima dirinya dengan baik / secara utuh.
2.Self Esleem (harga diri), Body Image (gambaran diri), kebutuhan, peran dan kemampuan.
4. DEFINISI SAKIT
yaitu defiasi / penyimpangan dari status sehat.
PEMONS (1972)
Sakit : gangguan dalam fungsi normal individu sebagai tatalitas termasuk keadaan organisme sebagai siste biologis dan penyesuaian sosialnya.
BAUMAN (1965)
Seseoang menggunakan3 kriteria untuk menentukan apakah mereka sakit :
1.Adanya gejala : Naiknya temperatur, nyeri.
2.Persepsi tentang bagaimana mereka merasakan : baik, buruk, sakit.
3.Kemampuan untuk melaksanakan aktivitas sehari-hari : bekerja , sekolah.
Penyakit adalah istilah medis yang digambarkansebagai gangguan dalam fungsi tubuh yang menghasilkan berkuranya kapasitas.
Hubungan antara sehat, sakit dan penyakit pada dasarnya merupakan keadaan sehat dan sakit.
1.Hasil interaksi seseorang dengan lingkungan.
2.sebagai manifetasi keberhasilan / kegagalan dalam beradaptasi dengan lingkungan.
3.Gangguan Kesehatan.
Faktor-fktor yang mempengaruhi tingkah laku sehat.
Sehat sakit berada pada sesuatu dimana setiap orang bergerak sepanjang kehidupannya.
1.Suatu skala ukur secara relatif dalam mengukur ke dalam sehat / kesehatan seseorang.
2.kedudukannya : dinamis, dan bersifat individual.
3.Jarak dalam skala ukur : keadaan sehat secara optimal pada satu titik dan kemauan pada titik yang lain.

Minggu, 28 November 2010

Jejaring sosial

1. Contoh- contoh jejaring sosial di internet :
    • Facebook
    • Twitter 
    • Skype
    • Myspaces dan lain-lain. 
2. Dampak positif dan negatif dari situs jejaring sosial internet :
  • Dampak positif  dari penggunaan situs jejaring sosial adalah semakin mudahnya berinteraksi dengan orang lain walaupun terpisah oleh jarak. Karena kita dapat berkomunikasi secara livetime. Kemudian, keunggulan lain adalah sebagai sarana promosi suatu barang, komunitas, band dan lain-lain.
  • Dampak negatifnya yaitu kurangnya interaksi dengan dunia luar yang menyebabkan orang tersebut menjadi anti-sosial, membukuat orang tersebut kecanduan dan menghabiskan waktunya seharian di depan komputernya lalu produk menuruntifitas orang tersebut, dan yang terpenting adalah biaya yang dikeluarkan orang tersebut tidaklah sedikit untuk mengaktifkan internet atau membayar warnet.
    Penyebab masyarakat mengakses situs jejaring sosial yaitu orang tersebut tidak bisa berinteraksi secara “face to face” atau tatap muka secara langsung. Kurangnya sarana transportasi untuk berinteraksi secara langsung.

ummuhani